Enter Slide 1 Title Here

Go to Template. Click on Edit HTML. Replace these texts with your own description. This template was designed by NewBloggerThemes.com ...

Enter Slide 2 Title Here

Go to Template. Click on Edit HTML. Replace these texts with your own description. This template was designed by NewBloggerThemes.com ...

Enter Slide 3 Title Here

Go to Template. Click on Edit HTML. Replace these texts with your own description. This template was designed by NewBloggerThemes.com ...

Enter Slide 4 Title Here

Go to Template. Click on Edit HTML. Replace these texts with your own description. This template was designed by NewBloggerThemes.com ...

Rabu, 07 Mei 2014

UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Posted by Unknown On 18.48

                Upaya Pencegahan atas Pencemaran Lingkungan

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan terhadap permasalahan pencemaran terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian.
Upaya pencegahan adalah mengurangi sumber dampak lingkungan yang lebih berat. Ada pun penanggulangan atau pengendaliannya adalah upaya pembuatan standar bahan baku mutu lingkungan, pengaweasan lingkungan dan penggunaan teknologi dalam upaya mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Secara umum, berikut ini merupakan 6 upaya pencegahan atas pencemaran lingkungan:
1.    Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan
2.   Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman penduduk
3.   Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan.
4.   Melakukan penghijauan.
5.   Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan
6.   Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya.
Sumber: Pendidikan Lingkunga Hidup untuk SMP/MTS Kelas VII


 
1.Bunga bangkai (Amphophallus titanum Becc)
Merupakan tumbuhan bunga terbesar di dunia, Melalui bunganya tersebut, tercium bau tidak sedap seperti bau bangkai. Tanaman ini merupakan tanaman endemik dari Pulau Sumatra.
2.Bunga raflesia (Refflesia amoldii)
Bunga ini memeiliki kelopak yang sangat besar dan mengelurkan bau tidak sedap seperti bau bangkai. Kuncup bunga yang berkhasiat sebagai obat mengakibatkan bagian bunga ini sering dijarah. Habitat asli tumbuhan ini adalah di Pulau SUmatram terutama di bengkulu, Jambi, san SUmatra Selatan.
3.Kayu gaharu (aquilaria sp)
Pohon penghasil kayu dengan bentuk dan warna yang khas, Kayu ini memiliki bau wangi yang khas pula sehingga bernilai jual tinggi. Habitat tumbuhan ini adalah hutan-hutan di Pulau Kalimantan.
4.Meranti merah (Shoera sp)
Tanaman berkayu keras ttetapi berbobot ringan. Jenis tumbuhan yang membutuhkan waktu sangat lama untuk tumbuh. Tumbuhan meranti merah dapat menyerap unsur karbon di hutan sehingga tumbuhan ini bayak dijadikan sebagai komoditi industri.
5.Cendana Wangi (Satalum album)
Pohon penghasil kayu dan minyak cendana. TUmbuhan ini digunakan sebagai pengharum dan rempah-rempah (dupa atau aromaterapi). Nilai jual yang tinggi menyebabkan tumbuhan ini terus diburu dan menjadi langka, Cendana banyak ditemukan di Nusa TEnggara TImur. khusus di Pulau TImor.
6.Kantong semar (Nepnthes L.)
Tumbuhan unik yang memiliki kantong, TUmbuhan ini sangat jarang ditemui karena hanya tumbuh di daerah yang mengandung sedikit unsur nitrogen. Kantong semar terdapat di hutan di Tangkuban Perahu, Jawa Barat.

5 HAL YANG TERCAKUP DALAM STUDI AMDAL

Posted by Unknown On 18.07

5 Hal yang tercakup dalam studi AMDAL

Untuk menghindari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh exploitasi sumberdaya pada proses pembangunan berkelanjutan, maka pembangunan dilaksanakan berdasarkan pada sistem analisis mengenai dampak lingkungan yang disingkat AMDAL.
Berikut ini 5 hal yang tercakup dalam studi AMDAL.
1. Penyajian informasi lingkungan (PIL) dan analisis dampak lingkungan        (Amdal) untuk studi bagi kegiatan yang direncanakan
2. Penyajian evaluasi lingkungan (PEL) dan studi evaluasi lingkungan  (SEL) bagi studi untuk kegiatan yang telah berjalan
3. Rencana kelola lingkungan (RKL), studi yang merencanakan pengelolaan dampak kegiatan kepada lingkungannya.
4. Rencana pemantauan lingkungan (RPL), studi pemantauan pengelolaan lingkungan.
5. Kerangka Acuan (KA), kerangka acuan yang memberikan dasar arahan pelaksanaan SEL atau AMdal dengan merinci hal-hal yang perlu dilaksanakan dan bersifat khusus untuk kegiatan yang telah berjalan atau sedang direncanakan.

Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam

Posted by Unknown On 17.41

     Faktor  Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup 
Kualitas dan kuantitas lingkungan hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu berubah-ubah, dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Hal ini disebabkan karena terjadinya kerusakan lingkungan hidup.
Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan  ini  menyebabkan kondisi lingkungan  kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kerusakan yang disebabkan proses alam dan karena aktivitas manusia.
                   Kerusakan Lingkungan Akibat  Proses Alam

a. Letusan  Gunung  Api
   Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material- material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu- debu vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
   Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal, tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat  kerusakan yang ditimbulkan. Setelah kembali ke kondisi normal akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.

b. Gempa Bumi
   Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah ter- putus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak.
   Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, Contoh;  gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan  lebih dari 100.000 jiwa.

c. Banjir
   Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam. Banjir dapat terjadi karena murni  gejala alam dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri.
   Banjir yang sebagai gejala alam murni,  jika kondisi  alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun  terus menerus,  Sedangkan banjir yang disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air.

d. Tanah Longsor
   Bencana alam ini dapat terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana tanah longsor dapat merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk
   Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah  Indonesia yang memiliki  topografi  agak miring  atau berlereng curam.

e. Badai / Angin Topan
   Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Contoh angin topan Tornado di AS
   Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda afd. C Perkebunan Bah Butong di Simalungun, Sumatera Utara

f. Kemarau Panjang
Kemarau panjang terjadi karena adanya penyimpangan iklim di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Kemarau panjang menimbulkan kerugian, seperti mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, gagal panen, dan munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan.

Sumber                    :         Buku IPS untuk SMP/MTs Kelas VIII
Penulis                     :         Sanusi Fattah Amin Hidayat Juli Waskito, Moh. Taukit Setyawan

  • Blogger news

  • Blogroll

  • About