Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar dengan 17.000 pulau yang
mengisi wilayahnya. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara dengan hutan
hujan tropis terbesar ketiga dan merupakan negara dengan biodeversitas terbesar
kedua setelah Brasil.
Namun sangat disayangkan bahwa dibalik kekayaan alam
yang melimpah tersebut Indonesia masih banyak mengalami masalah – masalah
lingkungan hidup yang bisa dibilang cukup parah. Masalah tersebut antara lain
seperti masalah Air bersih, polusi udara, penebangan liar, dan sebagainya.
1. Masalah Air Bersih
Air
merupakan hal yang sangatvital bagi kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang
dapat hidup tanpa air. Bahkan fakta membuktikan bahwa manusia dapat menahan
lapar lebih lama daripada menahan haus. Jadi coba bayangkan apa jadinya apabila
kita kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan kita. Sungguh sangat
memprihatinkan bukan?
Namun hal
itulah yang menimpa sebagian besar wilayah Indonesia saat ini. Menurut data
dari Bank Dunia, Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara yang memiliki
persediaan air terbesar di dunia. Cadangan air tawar yang dimiliki Inonesia
adalah sekitar 15.500 meter kubik per kapita per tahun. Jumlah tersebut jauh
melebihi rata – rata julah ketersediaan air negara – negara lain yang hanya sekitar
8.000 meter kubik per kapita per tahun.
Namun
dengan jumlah yang begitu besar, sekitar 119 juta dari total 200 juta penduduk
Indonesia masih menghadapi kekurangan air bersih. Dan hanya 20% penduduk
Indonesia yang bisa setiap hari memenuhi kebutuhan akan air bersih. Itu pun
hanya terpusat pada daerah perkotaan terutama kota – kota besar dan daerah –
daerah elit. Sedangkan presentase akses daerah pedesaan di Indonesia terhadap
air bersih adalah yang paling randah di antara negara – negara Asia Tenggara.
Dengan kata lain, penyebaran air bersih di Indonesia masih jauh untuk disebut
merata.
Selain
masalah penyebaran air, hal yang merupakan salah satu faktor penting penyebab
masalah kelangkaan air bersih adalah pencemaran dan perusakan lingkungan.
Jumlah dan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah tentunya akan kebutuhan
masyarakat akan air bersih. Namun disamping meningkatnya kebutuhan tersebut,
pencemaran yang dapat merusak sumber air bersih pun akan semakin meningkat.
Masyarakat
pada umumnya tidak atau belum mengerti mengenai prinsp perlindungan air bersih
dan penggunaan air yang bertanggungjawab. Sebagian besar masyarakat masih
berpikir bahwa masalah air minum adalah urusan pemerintah atau PDAM saja tanpa
membantu untuk mendukung kerja pemerintah.
Sekarang dapat kita lihat sungai – sungai yang merupakan sumber air utama
sudah menjadi kotor akibat banyaknya sampah yang dibuang dan limbah – limbah
indusr\tri yang dapat merusak air tersebut.
2. Masalah Sampah
Sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah berasal dari
rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan
sebagainya. Dengan kata lain, semakin bertambah jumlah populasi manusia, maka
akan semakin banyak sampah yang dihasilkan dan lahan untuk membuang sampah –
sampah tersebut tentunya harus semakin diperluas. Itulah yang menjadi
permasalahn bangsa ini. Pengelolaan pembuangan sampah belum terurus dengan
baik. Masih banyak kita lihat sampah – sampah yang menumpuk tanpa ada tindakan
lebih lanjut untuk menangani masalah tersebut.
Memang di
waktu sekarang ini yang bisa kita lakukan hanyalah menampung semua sampah pada
sebuah tempat yang kita sebut sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Namun
apabila sampah – sampah tersebut hanya diletakan begitu saja, justru akan
menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan. Selain itu, sangat sulit untuk
mencari lahan kosong yang dapat digunakan sebagai tempat menampung sampah –
sampah.
Beberapa
negara telah menggunakan alternatif pembakaran untuk menangani masalh tersebut
namun hal tersebut telah diakui dapat menyebabkan polusi udara yang sangat
bernahaya bagi kehiduapan.
Selain
masalah penanganan sampah, masalah kesadaran masyarakat akan pembuangan sampah
juga sangat memprihatinkan. Kita banyak melihat sungai – sungai justru menjadi
tempat untuk membuang sampah padahal sungai merupakan salah satu sumber air
utama bagi kehidupan masyarakat. Pembuangan sampah ke saluran air dapat
menyumbat saluran tersebut dan dampaknya kan cukupp besar. Selain mengancam
ketersediaan air bersih, penyumbatan saluran ai juga dapat menyebabkan banjir.
Apabila penyumbatan sudah parah, maka banjir yang terjadi bisa menjadi banjir
yang berkepanjangan dengan kedalaman yang cukup untuk menenggelamkan sebuah
rumah seperti yang sudah kita lihat beberapa tahun belakangan ini.
3. Masalah Polusi Udara
Tingkat
pencemaran udara di Indonesia semakin memprihatinkan. Bahkan Bank Dunia telah
menetaplkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat polusi tertinggi
ketiga di dunia. World Bank juga menetapkan Jakarta sebagai kota dengan kadar
polutan tertinggi setelah Beijing, New Delhi, dan Mexico City.
Dari
semua penyebab polusi udara yang ada, emisi transportasi terbukti sebagai
penyumbang pencemaran udara tertinggi di Indonesia, yakni sekitar 85 persen.
Hal ini diakibatkan oleh laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor yang
tinggi. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang
buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan
bakar dengan kualitas kurang baik (misalnya kadar timbal yang tinggi).
Selain itu, minimnya pengolahan asap pabrik juga turut menyumbang jumlah
polutan yang memenuhi udara Indonesia terutama di kota- kota besar. Di daerah –
daerah yang menjadi kawasan industri dapat kita rasakan keadaan udara yang
sesak, panas, pengap, dan berbau bahan kimia. Kebakaran hutan juga
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan polusi udara.
Polusi
udara sangatlah berbahaya bagi tubuh manusia. Partikel – partikel yang menjadi
polutan memiliki ukuran yang lebih kecil dari debu sehingga lebnih mudah masuk
dan menempel di tubuh kita. Contohnya adalah gas CO (karbon monoksida) yang
dapat menghambat kierja sel darah merah dalam mengangkut O2 (Oksigen) sehingga dapat mengakibatkan tubuh
kekurangan oksigen yang dapat mendorong timbulnya berbagai macam penyakit.
Selain itu kadar Pb (timbal) yang tinggi di udara juga dapat merusak sel darah
merah bagi orang yang menghirupnya sehinggadapat menyebabkan penyakit anemia.
Polusi
udara juga sangat berdampak bagi lingkungan. Kadar SO2 dan NO2 yang tinggi
dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat merusak sumber air, membunuh
organisme – organisme kecil dan pepohonan. Hujan asam juga sangat berbahaya
bagi manusia apabila terkena kulit karena asam merupakan senyawa yang bersifat
korosif atau mengikis.
4. Penebangan Liar
Hutan
merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam menjaga kestabilan
ekosistem dan kehidupan di bumi. Hutan merupakan sumber penghasil oksigen
terbesar dan merupakan habitat bagi banyak makhluk hidup di bimi ini.
Namun
Indonesia, negara yang memiliki luas hutan tropis terbesar ketiga di dunia,
merupakan salah satu negara dengan kasus illegal logging terbesar. Menurut data
dari Dinas Kehutanan, Indonesia telah kehilangan 3,8 juta hektar hutan setiap
tahunnya dan sebagian besar disebabkan oleh praktek illegal logging. Selain
itu, kondisi mengenaskan lainnya adalah terdapat 59 juta hektar hutan yang
rusak dari total 120 juta hektar wilayah hutan di Indonesia. Berarti hanya 50%
hutan di Indonesia yang dapat dikatakan berfungsi secara optimal.
Praktek
pembalakan liar dan eksploitasi hutan yang tidak bertanggung jawab ini telah
mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya,
kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5 milyar, diantaranya
berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4 milyar setiap tahun. Kerugian
tersebut belum menghitung hilangnya nilai keanekaragaman hayati serta jasa-jasa
lingkungan yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan. Badan Penelitian
Departemen Kehutanan menunjukan angka Rp. 83 milyar perhari sebagai kerugian
finansial akibat penebangan liar
Selain
kerugian finansial, kerugian lingkungan pun sangatlah besar akibat dari
pembalakan hutan secara liar tersebut. Hutan merupakan penyedia oksigen bagi
bumi ini. Apabila luas hutan berkurang sementara populasi manusia terus
bertambah, tentu saja akan terjadi krisis oksigen di bumi ini dan kita tidak
akan mau haseperti itu terjadi. Selain itu, hutan juga berfungsi untuk menjaga
tanah dari erosi yang dapat menghilangkan kesuburan tanah dan untuk mencegah
terjadinya tanah longsor.
http://lordridho.wordpress.com/science/masalah-lingkungan-di-indonesia/
Categories:
0 komentar:
Posting Komentar