Faktor Penyebab
Kerusakan Lingkungan
Hidup
Kualitas dan kuantitas lingkungan
hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu berubah-ubah, dapat mengalami
penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Hal ini disebabkan karena
terjadinya kerusakan lingkungan hidup.
Penurunan kualitas dan kuantitas
lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk
mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Kerusakan lingkungan hidup dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kerusakan yang disebabkan proses alam
dan karena aktivitas manusia.
Kerusakan Lingkungan
Akibat Proses Alam
a. Letusan Gunung
Api
Letusan
gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material- material padat berbagai
bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu- debu vulkanis. Selain itu, letusan
gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan
gempa vulkanik.
Dampak
letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal,
tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat
kerusakan yang ditimbulkan. Setelah kembali ke kondisi normal akan
menjadi daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.
b. Gempa Bumi
Gempa
bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Gempa bumi
menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak,
aliran-aliran sungai bawah tanah ter- putus, jaringan pipa dan saluran bawah
tanah rusak.
Jika
kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, Contoh; gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26
Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa
tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa.
c. Banjir
Banjir
merupakan salah satu bentuk fenomena alam. Banjir dapat terjadi karena
murni gejala alam dan dapat juga karena
dampak dari ulah manusia sendiri.
Banjir
yang sebagai gejala alam murni, jika
kondisi alam memang memengaruhi
terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun
terus menerus, Sedangkan banjir
yang disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan
resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam
atau pintu pengendali aliran air.
d. Tanah Longsor
Bencana
alam ini dapat terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan
manusia. Bencana tanah longsor dapat merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana
dan prasarana penduduk
Peristiwa
tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi
agak miring atau berlereng curam.
e. Badai / Angin Topan
Angin
topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu
daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan
dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Contoh angin topan Tornado di AS
Beberapa
daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah
angin topan yang melanda afd. C Perkebunan Bah Butong di Simalungun, Sumatera
Utara
f. Kemarau Panjang
Kemarau panjang terjadi karena
adanya penyimpangan iklim di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama
dari biasanya. Kemarau panjang menimbulkan kerugian, seperti mengeringnya
sungai dan sumber-sumber air, gagal panen, dan munculnya titik-titik api
penyebab kebakaran hutan.
Sumber : Buku
IPS untuk SMP/MTs Kelas VIII
Penulis : Sanusi
Fattah Amin Hidayat Juli Waskito, Moh. Taukit Setyawan